Minggu, 16 Maret 2014

Menyediakan sarana upacara bali




Om Swastyastu,




SARANA upacara atau bebantenan di Bali, sesungguhnya tidak hanya hiasan belaka. Tetapi, di dalamnya sarat makna simbolis. Pada umumnya, sarana upakara tersebut sebagai media bagi umat untuk menghubungkan diri dengan Sang Pencipta.
Meskipun unsur sarana yang dipergunakan dalam membuat upakara adalah sama, namun bentuk-bentuk upakaranya adalah berbeda-beda dalam fungsi yang berbeda-beda pula namun mempunyai satu tujuan sebagai sarana untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


Setiap banten yang digunakan sebagai sarana upacara merupakan simbul-simbul dari ajaran veda, ajaran veda tiada lain merupakan jalan dari Ida Sang Hyang Widhi ketika Beliau memberikan kebahagian di bumi, Ida Sang Hyang Widhi adalah jiwa di tiga alam ini. Apabila banten itu dihapus (hilang), ajaran vedapun ikut hilang, hilangnya ajaran veda, akan menghilangkan aliran kerokhanian atau ajaran ke Tuhanan, jika ajaran Ke-Tuhanan sudah hilang hancurlah alam ini.



Kekayaan budaya Bali yang tiada tertandingi di dunia adalah aneka ragam hasil karya untuk menunjukkan cinta, hasrat dan hormat kepada Ida Hyang Widhi Wasa. Hasil karya ini tentu saja memerlukan keahlian, selera keindahan dan pengertian yang mendalam mengenai makna di balik simbol- simbol itu. Demikianlah cara leluhur mengajari orang Bali bagaimana mencintai Tuhan melalui karya indah yang penuh filsafat dan pengabdian. Oleh karena itu menyiapkan sesajen dilakukan bersama- sama lintas generasi. Yang tua mengajari yang muda, mengkritik, memberi saran, memberi nasehat, membimbing dan banyak lagi interaksi sosial dan spiritual yang terjadi dalam kegiatan ini. Indahnya Bali, eloknya budayanya dan kentalnya nuansa keindahan cinta, hormat dan bakti kepada Tuhan, kepada sesama, dan kepada lingkungan alam semesta.

Om Shanti, Shanti, Shanti... Om...
 

Kontak kami :  
email     :  upakarabali@gmail.com
Pin BB  :  29502393